Pura ini memiliki keunikan tersendiri karena pada setiap segi bangunannya mulai dari candi bentar, kori agung hingga seluruh bangunan pemujaannya penuh dengan ukiran-ukiran yang bermotif bunga atau tumbuhan rambat yang bergaya khas Buleleng. Pura Beji merupakan salah satu pura yang berkonsep Padma Bhuwana yaitu yang mempunyai hubungan dengan pura-pura Kahyangan Jagat lainnya seperti Pura Batukaru, Pura Tanah Lot, Pura Uluwatu hingga Pura Goa Lawah. Terlepas dari itu lingkungan pura Beji yang dikenal sebagai pura subak untuk desa pakraman Sangsit ini adalah lingkungan pura untuk memuja Dewi Sri yang diyakini berhubungan dengan bidang pertanian sehingga dapat memberikan kesuburan dan kemakmuran.
Pura Beji ini sama halnya dengan pura-pura lain yang terdiri dari tiga area (tri mandala) yakni jaba sisi, jaba tengah, dan jeroan. Pada jaba sisi terdapat bale kulkul yang sudah mengalami modifikasi gaya ragam hiasnya. Antara jaba sisi dengan jaba tengah dihubungkan oleh candi bentar yang tetap menunjukkan ciri khas ragam Buleleng. Pada halaman jaba tengah, di bagian sisi utaranya terdapat bale paebatan dan bale saka roras. Sedangkan bagian selatan terdapat bale sakapat dan sakaulu, yang semua bangunannya bertiang kayu dan beratap seng. Memasuki halaman jeroan atau bagian dalam, terdapat candi kurung (kori agung) dengan bebetelan di kiri kanannya. Motif bunga pada ukirannya juga sangat mendominasi seperti yang terdapat pada candi bentar. Di bagian belakang kori agung terdapat aling-aling yang di bagian atasnya berbentuk lengkung. Selain itu terdapat juga bale gong (saka kutus yang beratap seng), gedong simpen (beratap seng), bale pesamuan atau disebut jajar samah (saka roras yang beratap ijuk), dua bale piasan (saka nem, di kiri kanan, beratapkan seng), gedong agung (beratapkan ijuk dan pada keempat bubungannya terdapat relief naga) yang pada puncaknya terdapat patung kecil bidadari bersayap. Pada sisi kiri gedong agung terdapat pelinggih gedong Ida Bhatara Dewa Ayu Kesaren, yang berdampingan dengan pelinggih padma Dewa Bagus Ngurah Pengastulan. Paling pojok bagian timur laut terdapat pelinggih padma Dewa Bagus Ngurah Beraban (di dalamnya terdapat jajaran / pasimpangan).
Gambar Daya Tarik Pura Beji
Dengan keberadaan bentuk struktur bangunan, Pura Beji merupakan media komunikasi bagi masyarakat sebagai wadah untuk kegiatan spiritual dan juga sebagai hasil dari kebudayaan. Pura ini dibangun melalui proses kesepakatan bersama masyarakat saat itu dengan rancangan yang holistik dari para undagi zaman dulu. Pura Beji menjadi salah satu karya arsitektur bersejarah yang religius yang tetap berada pada lokasi historisnya yang memiliki ciri khas tersendiri. Adapun kondisi Pura Beji saat ini yaitu, masih sangat bagus dan lingkungannya sangat bersih, dan perlu kita sadari untuk kedepannya kita sebagai pengunjung obyek wisata ini harus tetap menjaga keasrian dan kebersihan Pura agar kesucian dan kesakralannya masih tetap terjaga dan tetap menjadi daya tarik tersendiri oleh para wisatawan. Adapun untuk para wisatawan jika ingin berkunjung ke Pura Beji ini, akan lebih baik menemui pemandu Pura Beji ini untuk menggali informasi lebih lanjut lagi terkait dengan lingkungan Pura Beji ini. Pemandu Pura bernama Jro Mangku Nyoman Bakti.
Informasi terkait dengan Pura Beji Sangsit juga dapat dilihat pada link-link berikut:
http://www.tempat-wisatabali.org/2014/02/keindahan-pura-beji-di-bali.html
http://ingsuardana.blogspot.com.au/2009/07/pura-beji-sangsit-unik-dengan-ragam.html
http://bali.panduanwisata.com/pura-hindu-bali/mengunjungi-pura-beji-di-desa-sangsit/