Daya Tarik Wisata Alam Desa Wisata Sambangan
Terdapat tujuh 7 Air terjun di Desa Wisata Sambangan yaitu Aling-aling, Kroya, kembar, pucuk, canging, dedari, cemara. Terletak hanya 15 menit kearah utara dari kota Singaraja, Desa Sambangan memiliki atraksi wisata alam yang sangat fantastik. Sepanjang perjalanan terdapat hamparan sawah terasering yang indah dan memasuki areal perkebunan rakyat yang hijau dengan air dam yang mengalir deras memberikan suasana yang menyejukkan hati. Trekking menuju beberapa air terjun di Desa Sambangan seperti Air Terjun Dedari, Air Terjun Cemara, Air terjun Aling-aling selain menyegarkan badan juga menyegarkan hati dan menghilangkan stress. Ketenangan, suara burung, suara air, keindahan panorama kota Singaraja terlihat dari kejauhan dengan pemandangan perbukitan dan laut yang serasi, menjadikan perjalanan trekking menjadi menyenangkan. Trekking di lokasi ini dibagi menjadi tiga yaitu short trekking, medium trekking, dan long trekking yang disesuaikan dengan permintaan, waktu yang tersedia dan kondisi fisik pengunjung. Untuk short trekking hanya menempuh jarak 500 m yaitu menuju air terjun aling-aling. Wisatawan disediakan tempat untuk bermeditasi, menelusuri hati dan jiwa sambil mendengarkan deras suara air terjun dan suara alam disekitarnya. Medium trekking akan menuju air terjun dedari dan air terjun cemara dengan tingkat kesulitan medium. Untuk Long trekking selain mengunjungi air terjun dedari dan air terjun cemara juga mengunjungi goa tirta kuning yaitu goa dengan air 3 warna yaitu putih, kuning, dan hitam. Goa tirta kuning ini dipercaya sebagai tempat yang cocok untuk meditasi dan untuk membersihkan dosa (melukat).
Kehidupan sosial ekonomi dan keramahtamahan masyarakat lokal terhadap wisatawan.
Berkunjung ke Desa Sambangan dan berbaur dengan kehidupan masyarakat desa akan memberi pengalaman unik tersendiri bagi wisatawan. Dengan ramah masyarakat akan menyambut wisatawan, menjelaskan petunjuk jalan serta informasi-informasi yang diperlukan. Hal ini tentu saja tidak terdapat di budaya luar negeri yang individualis. Wisatawan akan belajar kehidupan sederhana yang jauh dari hingar binger kehidupan kota. Wisatawan dapat belajar bahwa kebahagiaan bisa di dapat dari kesederhanaan dengan cara-cara yang simple. Hal ini terlihat jelas dari senyum dan canda tawa anak-anak bermain di sawah di sepanjang jalan Desa Sambangan (tanpa IPad, tanpa game online, tanpa playground) atau dari senda gurau petani/ pekerja anyaman bambu di sela-sela jam kerja serta keramahan anggota Pokdarwis dalam menyambut wisatawan.
Jajan khas bali, makanan khas Bali, minuman alami di petik dari hasil kebun petani Desa Sambangan. Wisatawan yang berkunjung dapat memesan melalui guide local menu makanan dan minuman khas Bali. Bisa disajikan ala kadarnya di bungkus dan dimakan dalam perjalanan trekking seperti terlihat pada photo di bawah ini
Upacara adat dan agama
Bali secara umum telah di kenal sebagai masyarakat dengan mayoritas Hindu. Upacara agama dan adat hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Bali. Hal ini juga dapat dirasakan di Desa Sambangan. Wisatawan yang berkunjung dan atau menginap di Desa Sambangan dapat dengan mudah berbaur dengan masyarakat local untuk mengikuti kegiatan upacara agama/adat setempat (ditemani guide lokal dan atas seijin pemilik upacara). Ada berbagai upacara agama/ adat yang bisa diikuti wisatawan, misalnya: upacara hari raya besar agama Hindu (Galungan, Kuningan, Nyepi, Pagerwesi), upacara ngaben, upacara piodalan pura setempat.
Sentra anyaman bambu, ingka, pigura lukisan, ukiran.
Wisatawan dapat mengunjungi pengerajin-pengerajin di Desa Sambangan untuk melihat dari dekat bagaimana cara pengolahan bambu menjadi furniture atau souvenir. Hasil kerajinan juga dapat di beli di sentra-sentra kerajinan dengan harga produsen. Selain karena harga yang lebih murah dari membeli di galeri-galeri di kota, kualitas barang serta tingkat keunikannya pun tidak kalah dengan produk ekspor.